Jumat, 30 Januari 2009

Kreatifitas Guru Olahraga di SD 6 Rumbai

Empat jempol untuk Pak Syaiful di SD 006 Rumbai, saya sebagai salah satu orang tua murid di SD ini merasa bangga mempunyai guru olahraga yang kreatif dengan kondisi lapangan sekolah yang memang sempit untuk anak berkegiatan olahraga.

Selama ini SD 006 Rumbai lebih sering menggunakan lapangan yang agak jauh kebelakang dari lokasi sekolah. Dengan jumlah murid yang lumayan banyak (kurang lebih 40 orang/kelas) kemungkinan-kemungkinan keselamatan anak yang pergi ke lapangan untuk kegiatan olahraga menurut saya terlalu berisiko. Kemungkinan lain adalah tidak efektif dan efisiennya pelajaran olahraga karena untuk menuju lapangan olahraga aja sudah memakan waktu, belum lagi untuk mengatur anak-anak yang memang kalau di sekolah negeri ini anak-anaknya agak istimewa. Tidak semua sih, namun berdasarkan pengamatan saya yang awam dalam hal ini, banyak anak murid yang memerlukan perhatian khusus karena mungkin kondisi keluarga yang kurang memperhatikan si anak tersebut.

Pernah saya melihat seorang anak yang begitu pulang dari olahraga di lapangan seluruh badannya basah kuyup dan kotor karena habis bermain bola di tempat yang becek, ditambah lagi setibanya di sekolah karena bajunya kotor mandilah dia dengan baju-bajunya. Ketika saya tanya apakah dia membawa baju ganti untuk melanjukan pelajaran yang lain. Ternyata tidak. Waduh, saya tidak tau bagaimana jadinya anak itu belajar dengan kondisi baju yang basah tersebut.

Saya juga pernah bertanya kepada anak yang lain mengenai olahraga apa saja ketika di lapangan yang jauh itu. Jawabannya sungguh sangat menggelikan, entah karena faktor apa yang membuat anak tersebut menjawab bahwa kalau pergi ke lapangan dia suka membawa bonekanya atau barang lainnya yang bisa digunakan untuk bermain. Ada juga anak-anak yang bermain pasir, menangkap capung dan lain sebagainya. Lucu kan?

Alhamdulillah sekarang ini sudah ada Pak Syaiful yang kreatif. Dengan alat-alat yang sederhana, dia bisa membuat olahraga di SD ini menjadi menyenangkan dan lebih mengena untuk kegiatan olahraga di lahan yang sempit.

Dengan barang-barang bekas seperti karton bekas mi isntan, ban sepeda bekas, ternyata bisa dijadikan untuk peralatan olahraga. Dengan barang-barang tersebut anak bisa berlomba lari rintangan misalnya. Dan masih banyak lagi yang saya tidak pandai menguraikannya.

Mudah-mudahan Pak Syaiful bisa bertahan lama di SD ini sehingga orang tua murid tidak was-was meninggalkan anak untuk berolahraga karena masih di lingkungan sekolah.


OLeh : Mama Hana

1 komentar:

wahir kampai mengatakan...

Dimana mana terkadang kondisi keadaan sekolah dilingkungan yg sempit memang salah satu faktor yg dpt menghambat kegiatan anak didik. Saya cukup terkesan membaca tulisan yg menceritakan kreatifitas pak Syaiful guru olah raga SD 006 Rumbai pesisir. Smg masih bnyak pak Syaiful Syaiful yg lain. Dulunya saya jg guru olah raga namun karna kekurangan guru saya terpaksa jd guru kelas sehingga D 2 dan S 1 pindah jurusan. Saya alumni SGO rumbai pekanbaru th. 86/87. Sekali lagi terimakasi untuk pak Syaiful. (jawahir Ka.SD
016 desa perigi raja kec.Kuindra kab. Inhil.